Dari sore
cuaca sangat tidak mendukung, hujan dan angin terus menerus menerpa. Bahkan
sampai ada pohon tumbang karena sangking kencangnya angin. Hawa dingin mulai
menerpa, hingga ingin rasanya makan yang anget anget agar tidak kedinginan. Setelah
sekitar satu jam hujan mengguyur deras, akhirnya agak reda sedikit. Kuberanikan
diri untuk keluar cari kudapan buat menemani kala hujan, meskipun agak gerimis.
Rencananya pengen beli ronde atau angsle aja. Tapi ternyata aku lagi sial,
tempat yang menjual angsle dan ronde tutup. Tolah toleh aku mencari opsi
lain,akhirnya pilihanku jatuh pada kebab.
Nama
kebabnya adalah the breakfast. Yang membuatku tertarik adalah harganya yang
murah yaitu Cuma sepuluh ribu rupiah. Melihat tulisan sepuluh ribu langsung
saja aku belokkan motorku. Kuparkir depan boothnya dan kupesan satu kebab yang
pedes. Awalnya aku penasaran kenapa nama kebab ini the breakfast. Dan ternyata
setelah kutanya jam bukanya, aku tau kenapa dinamakan the breakfast. Kata
penjualnya kebab ini buka mulai pukul enam pagi sampai habis, atau kalo malam
sekitar jam setengah sepuluh sampai jam sepuluh baru tutup. Wow hamper seharian
penuh. Dan pantas saja Namanya the breakfast, soalnya bukanya jam enam pagi
jadi bisa buat sarapan. Tapi siapa juga yang pagi pagi makan kebab buat
sarapan. Tapi patut di apreisasi karena bisa buat opsi makanan pagi yang cepat.
Untuk
outletnya sendiri kau beli di daerah Manukan, Surabaya. Di area ini mungkin
terdapat tiga cabang the breakfast di area manukan sini. Ya memang area yang
penuh dengan makanan dan jajanan Jdi bisa banyak pilihan. Proses memamsak
kebabnya pun gak lama mungkin sekitar 5-10 menit, tapi tetap tergantung
antrian. Soalnya kadang rame banget dan antri disini. Dan sepertinya udah
menjadi kebab favorit di daerah sini.
Akhirnya
kebab pesananku jadi dan kubawa pulang untuk kumakan dirumah. Stelah sampai
rumah akhirnya moment yang kutunggu tunggu, yaitu makan kebab. Langsung saja
kubuka bungkus kebabnya dan kumakan langsung. Rasanya enak dan terasa
dagingnya. Dengan isian daging dan selada ditambah dengan saos dan mayonnaise
yang diberi membuat perpaduan rasanya pas dan cocok dilidahku. Menurutku meski
rasanya dominan di saos dan moyonaise tapi dagingnya masih terasa serta
kulitnya yang cukup besar dan tebal membuat rasa saosnya menjadi cukup balance.
Kematangan kulitnya pun pas sehingga tidak gosong dan membuat rasa renyah yang
enak dan bisa mengimbangi daging dan saosnya.
Tidak
sampai 5 menit kebab itu akhirnya habis dan masuk keperutku. Rasanya cukup puas
menyantap hidangan itu. Rasa dan harganya sangat worth it. Mungkin aku nanti
bisa Kembali lagi beli kalo lagi mau pengen kebab.
Rasa: 8/10
Harga: 9/10
Begitulah
pengalamanku makan the breakfast kebab semoga bisa menjadi refrensi kalian
semua.
0 comments:
Posting Komentar